Minggu, 26 November 2017

Hello Grandpa! Hello Grandma! Hello Everyone !!!!

Apa yang anda pikirkan tentang nutrisi bagi orang lansia? Mengapa nutrisi yang dibutuhkan orang lansia berbeda dengan nutrisi yang dibutuhkan orang pada usia lain ? Apa saja kebutuhan gizi yang tepat bagi orang lansia ? oke, Saya akan menceritakan dan memberikan sharing terkait nutrisi untuk kelompok orang lansia (usia lanjut). Ayo ikuti Penjelasannya !

Pada kelompok orang lansia akan terjadi penurunan fungsional di hampir setiap organ tubuh meliputi pencernaan, penyerapan, penyimpanan, pemanfaatan, dan ekskresi nutrien. Pada kelompok lansia permasalahan malnutrisi, kehilangan berat badan dan kegemukan merupakan masalah penting. Status nutrisi pada kelompok orang lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor fisiologis, fisiososial, dan sosioekonomi

Faktor-faktor fisiologis pada penuaan yang mempengaruhi status nutrisi lansia meliputi :

1. Hormonal
Orang yang memasuki masa lanjut usia, biasanya nafsu makan berkurang. Hal ini karena fungsi   hormon yang berubah. Terjadi peningkatan efek rasa kenyang dan peningkatan waktu pengosongan perut. Hormon leptin berperan dalam mengurangi nafsu makan (anorexia)

2. Body Composition
Perubahan komposisi tubuh terlihat dari penurunan massa tubuh dan kenaikan massa lemak. Olahraga dapat mengurangi massa lemak dalam tubuh

3. Komposisi dan massa tulang
Massa tulang tertinggi dicapai ketika berumur 30 tahun dan di usia tersebut menjadi penentu massa tulang ketika lansia. Osteoporosis dapat menyebabkan tulang di kaki membungkuk dan perubahan tulang belakang

4. Obesitas
Obesitas menyebabkan berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, batu empedu, radang sendi, penyakit ginjal dan kanker. Status gizi berlebih disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah asupan energi (energi yang dikonsumsi) dan pengeluaran energi (energi yang digunakan untuk aktivitas fisik). Peningkatan berat badan pada orang tua juga dipicu oleh aktivitas yang lebih rendah

 5. Penyakit
Pada masa penuaan sering terjadi penyakit akut dan kronis, dimana asupan makanan mempengaruhi status gizi. Sebagian besar lansia terkena penyakit arthritis, hipertensi, penyakit jantung, diabetes, permasalahan pada sistem pencernaan, kegagalan fungsi hati, kanker, anorexia (penurunan nafsu makan), dan stroke

6. Berkurangnya massa otot
Pada saat penuaan akan terjadi pengurangan masa otot, kemudian terjadi pengurangan BMR (Bassal Metabolic Rate), sehingga kalori yang dibutuhkan oleh kelompok lansia akan lebih sedikit

7. Level aktivitas
Orang yang aktif cenderung mengkonsumsi makanan lebih banyak kalori, sehingga cenderung mencerna lebih banyak nutrisi

8. Permasalahan pada gigi
Pada kelompok lansia meski sudah menggunakan gigi palsu, merasa masih kesulitan dalam mengunyah makanan.

9. Disabilitas fungsional
Disabilitas fungsional mengganggu kemampuan kelompok lansia untuk melakukan tugas sehari-hari seperti dalam membeli dan mempersiapkan makanan, serta kesulitan ketika makan, sehingga menyebabkan asupan makan menjadi tidak seimbang

10. Rasa dan bau
Ketika penuaan sensitivitas untuk merasakan bau dan rasa makanan akan menurun. Bagian lidah menjadi kurang sensitif dan saraf hidung dalam menerima aroma membutuhkan stimulasi ekstra untuk mendeteksi bau.

11. Perubahan pada sistem pencernaan
Pada lansia pergerakan makanan melalui saluran pencernaan menjadi lambat, sehingga akan menyebabkan konstipasi.Hal ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi makan yang tinggi serat.

12. Pengaruh obat-obatan
Sebagian besar kelompok lansia menggunakan obat-obatan untuk membantu mengatasi masalah kurangya penyerapan makanan, metabolisme nutrien, meningkakan nafsu makan, dan untuk mengobati berbagai penyakit kronis.

13. Rasa haus
Sebagian besar lansia akan memiliki masalah menurunnya rasa haus, karena ginjal mengalami penuaan sehingga kurang mampu mengonsentrasikan urin dan cairan lebih banyak hilang

Faktor-faktor fisiososial pada penuaan yang mempengaruhi status nutrisi lansia meliputi :

1. Fungsi kognitif
Fungsi kognitif yang lemah akan mempengaruhi nutrisi yang diasup

2. Dukungan sosial
Nutrisi kesehatan lansia sangat didukung oleh faktor sosial, misalnya keluarga, teman, dan kelompok rehabilitasi kelompok lansia akan memberikan dampak positif dalam mendukung emosional, nafsu makan, dan asupan makanan yang akan dikonsumsi.

Faktor-faktor sosioekonomi pada penuaan yang mempengaruhi status nutrisi lansia meliputi :

1. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang tinggi, asupan makanan yang dikonsumsi akan semakin baik, sehingga nutrien yang diserap juga seimbang

2. Pendapatan
Semakin rendah pendapatan, maka makanan yang dikonsumsi kurang lengkap dan kurang bervariasi. Sebagian besar kelompok lansia memiliki pendapatan yang rendah.

3. Manajemen hidup
Kelompok lansia yang hidup sendiri, nutrien yang diasup akan cenderung lebih rendah. kesepian dan depresi yang buruk meningkatkan risiko kekurangan gizi

4. Ketersediaan makanan yang disediakan oleh pemerintah
Diet / makanan yang diasup dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam menyediakan makanan. Jika makanan yang disediakan bervariasi dan sehat maka pemenuhan kebutuhan gizi seimbang akan tercapai.

Kebutuhan Nutrisi Untuk Lansia

Banyak masalah kesehatan dan penyakit yang terjadi pada masa penuaan akan mempengaruhi kebiasaan makan dan pilihan makanan. Massa otot dalam tubuh seiring bertambahnya usia akan semakin berkurang, sehingga asupan makanan yang diperlukan dalam per hari juga akan berkurang. Proses penuaan terjadi secara alami sehingga orang-orang yang sudah berusia lanjut memiliki kebutuhan khususnya sendiri. Kelompok lansia perlu memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan. Orang yang berusia lebih dari 50 tahun perlu meningkatkan asupan vitamin D, kalsium, folat, B6 dan B12. Kelompok orang lansia perlu mengurangi asupan lemak, sodium, dan kalori

1. Kalori
 Pada kelompok orang lansia kebutuhan energi berkurang karena berkurangnya metabolisme basal akibat hilangnya beberapa lean tissue dan penurunan aktivitas fisik. Kebutuhan kalori menurun sekitar 5% per dekade setelah usia 50 tahun, sehingga perlu memilih makanan padat nutrisi.

2. Fat
Fungsi lemak sebagai sumber energi, membran biologis, pembawa vitamin larut lemak,sebagai  hormon dan pembawa intraselular. Terlalu banyak mengkonsumsi lemak meningkatkan resiko berbagai penyakit. Dengan demikian, batasi konsumsi lemak hingga 30% atau kurang dari total kalori dengan memilih atau mengurangi lemak (lean meat), dan membatasi mengkosumsi makanan yang memiliki sumber lemak tersembunyi (hidden fat)

3. Protein
Protein dibutuhkan 2 porsi makanan yang bersumber dari daging dan kacang-kacangan, serta susu. Kelompok orang lansia mungkin memiliki masalah dalam mengunyah makanan yang tinggi protein. Gigi atau gigi palsu pada kelompok orang lansia perlu diperiksa karena mungkin akan terjadi masalah dalam mencerna makanan yang tinggi protein

4. Air
kelompok orang lansia mengalami peningkatan risiko dehidrasi, karena air didalam tubuh menurun seiring bertambahnya usia, mengkosumsi obat-obatan akan meningkatkan resiko kehilangan air dalam tubuh. Rasa haus kelompok orang lansia lansia seiring bertambahnya usia juga akan menurun. Kebutuhan air pada kelompok orang lansia 6-8 gelas air setiap hari (30ml/kg).

5. Vitamin dan mineral
Kelompok orang lansia cenderung memiliki asupan makanan rendah dari beberapa vitamin dan mineral, sehingga sangat diperlukan vitamin B6, vitamin B12, vitamin D; Folat; Magnesium; Seng; Besi; dan kalsium.

6. Kalsium
Kebutuhan kalsium akan meningkat seiring bertambahnya usia. Risiko osteoporosis meningkat seiring bertambahnya usia. Untuk membantu mempertahankan massa tulang, rekomendasi kalsium meningkat 20%. Pria dan wanita membutuhkan 1200 mg kalsium / hari. Banyak kelompok orang lansia tidak cukup dalam mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium. Contoh makanan yang mengandung tinggi kalsium, yaitu susu, keju, yogurt, sayuran berdaun hijau, dan ikan dengan tulang

7. Vitamin D
Vitamin D membantu penyerapan kalsium ke tulang. Vitamin D melindungi dari penyakit tulang. Tubuh mampu memproduksi vitamin D ketika terkena sinar matahari pada kulit (The Sunshine Vitamin). Seiring bertambahnya usia, tubuh akan kesuliatan memproduksi vitamin D dari sinar matahari. Pada kelompok orang lansia kebutuhan vitamin D akan meningkat setelah 50 tahun.

Perencaan menu untuk kelompok lansia : 

 
(Piramida makanan untuk usian > 70 tahun)

Piramida diatas menggambarkan beberapa pilihan makanan yang sesuai dan kebutuhan makanan dengan kalori yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk kelompok orang lansia.  Bendera dibagian atas bertuliskan vitamin B12, vitamin D, dan kalsium merupakan saran suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrien kelompok orang lansia yang tidak mencukupi dalam makanan karena porsi makananan yang lebih sedikit. Bagian bawah piramida yang berbentuk horisontal merupakan saran air minum per hari, yaitu minimal 8 gelas per hari. Dibagian ujung bawah piramida menggambarkan bahwa kelompok orang lansia selain membutuhkan asupan makanan yang seimbang juga memerlukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan.

Daftar Pustaka :

Drummond, K. E. and Brefere, L. M. (2010) Nutrition for foodservice and culinary professionals. 7th ed. Hoboken, N.J.: John Wiley & Sons, Inc

Fasitasari, Minidian. (2013). Terapi Gizi pada Lanjut Usia dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sains Medika, Vol. 5, No. 1, Januari - Juni 2013 : 50-61

Geissler, A Catherine., Hilary J.Powers. (2009). Fundamentals of Human Nutrition Churcil Livingstonr Elsevier